Tidak terasa sebentar lagi kita
akan menyambut datangnya bulan puasa. Seperti halnya tradisi masyarakat Jawa pada
umumnya yaitu dengan diadakannya “Nyadran”. Apa itu Nyadran? Nyadran adalah
sebuah tradisi turun-temurun dalam masyarakat Jawa. Tradisi ini dilaksanakan
kurang lebih satu minggu sebelum datangnya bulan suci Ramadhan. Biasanya
Nyadran dilakukan dengan cara datang bersama-sama ke tempat makan keluarga atau
saudara yang tidak jauh dari tempat tinggal. Disana, mereka membacakan
ayat-ayat suci Al-Qur’an. Seperti halnya surat-surat pendek dan Surat Yasin. Mereka
juga membersihkan makam, dan menabur bunga di atasnya. Acara diakhiri dengan
berkumpul melingkar layaknya genduri, di sana mereka yang datang saling
bertukar makanan “besekan” yang telah lebih dahulu dipersiapkan dari rumah
masing-masing.
Untuk memeriahkan sekaligus
menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, Sabtu, 13 Juni 2015 Dusun 2 Krembangan
mengadakan pengajian umum yang bertemakan “Nyadranan & Menyambut Bulan Suci
Ramadhan 1436 H”. Acara ini dilaksanakan di Depan Makam Randu Kuning, Dusun 2
Krembangan, Panjatan Kulon Progo dengan menghadirkan pembicara KH. Romli Hasan
dari Purworejo, Jawa Tengah. Acara yang dihadiri lebih dari seratus orang warga
baik dari warga pedusunan 2 itu sendiri maupun dari warga kampung sebelah
berlangsung sukses. Acara yang awalnya akan dilaksanakan tepat pukul 20.00 WIB
baru dapat dimulai pada pukul 20.45 dikarenakan antusias warga yang hadir
begitu banyak dan tidak sedikit pula yang terlambat. Susunan acara dimulai
dengan pembukaan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan
sambutan-sambutan. Acara inti yaitu diisi sementara oleh Bapak Suwardi
dikarenakan pembicara masih dalam perjalanan menuju lokasi. Pukul 22.40 WIB acara
inti sudah dapat dilanjutkan kembali oleh pembicara Bapak KH. Romli Hasan.
Dengan mengambil tema pembicaraan yang sama dengan judul acara yaitu Nyadranan,
saya sempat mengutip sedikit dari beliau:
“Asy-Syaikh Ahmad bin Qadzlan
al-Mazru'i hafizhahullah berkata bawasannya, ajarkanlah kepada anak-anakmu
tentang tiga hal, yaitu kecintaan terhadap nabi, rasul, orang yang mati sahid,
pejuang yang baik, para ulama, dan orang-orang yang disamakan serta ajarkanlah
kecintaan mereka dalam membaca Al-Qur’an. Dalam kitab Tarbiaytul Aulad Syaikh
Nasir dijelaskan mengenai bagaimana cara mencitai para nabi, rasul, serta
sahabat-sahabatnya yaitu tidak lain adalah dengan memberikan pendidikan pada
anak-anak atau dengan mengumpulkan masyarakat di suatu tempat tertentu dan
diceritakan mengenai sejarah-sejarahnya. Tujuan dari nyekar itu sendiri adalah
untuk mengingatkan. Nasihat terakhir yang membuat hati luluh yaitu saat kita
ingat mati. Nyadran tidak hanya hanya berupa pengadaan melalui pengajian
melainkan dapat melalui perantara lain seperti wayangan, yaitu melalui lakon
dan cerita di dalamnya.”
Dengarkan materi lain dalam
rekamannya disini, klik untuk mendengarkan. klik untuk download
0 komentar:
Posting Komentar